Rechercher dans ce blog

Saturday, April 25, 2020

Siasat Skena Independen Bertahan Hidup di Tengah Corona - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Layaknya di berbagai negara besar lainnya, industri musik independen di Indonesia juga tercekik di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

Bayang pundi penuh berkat sederet jadwal panggung seketika sirna kala sederet acara tersebut terpaksa batal demi mencegah penyebaran virus corona.

Merujuk pada data Koalisi Seni, secara keseluruhan ada 113 konser, tur, dan festival musik yang tertunda atau batal akibat pandemi ini.


Sebagian musisi independen, seperti yang berada di bawah naungan manajemen Kolibri Rekords, memang memiliki pekerjaan lain di luar musik. Namun, beda cerita dengan musisi lain yang pendapatan utamanya dari bermusik.

Kenyataan ini diamini oleh Mohammad Adli Hafidh yang bertanggung jawab atas bisnis dan pengembangan Microgram, salah satu manajemen musisi independen basis Bandung.

Setelah terbentuk lima tahun dengan tujuh band yang mereka naungi, pergerakan Microgram kini mengalami kesulitan karena sama sekali tidak ada panggung.

[Gambas:Instagram]

Sejumlah musisi di bawah naungan Microgram sebenarnya sudah punya jadwal panggung. Namun, acara urung terlaksana di tengah pandemi Covid-19. Mereka pun kehilangan pendapatan yang seharusnya didapat dari panggung-panggung tersebut.

"Sekitar 55 juta-an lah. Itu dari Oscar (Lolang) mayoritas, sisanya Sky (Sucahyo) dan Lizzie," tutur Adli.

Namun, Microgram tetap berupaya agar band di bawah naungan mereka bisa berlatih, meski sulit terlaksana di tengah pembatasan bersosialisasi.

"Kami sebagai manajemen, mendukung mereka untuk tetap produktif membuat lagu sebaik mungkin, jadi kalau pandemi berakhir bisa tur dan gigs seperti biasa," kata Adli.

Beruntung, kata Adli, tidak semua musisi yang dinaungi Microgram berprofesi sebagai musisi sepenuhnya. Ada beberapa musisi yang memiliki pekerjaan paruh waktu sehingga masih mendapatkan penghasilan, walau tak sebanyak biasanya.

Pada masa seperti ini, Adli meminta mereka untuk aktif di media sosial dengan membuat konten. Ia mengambil contoh Sky Sucahyo yang mengajak pengikutnya untuk mengirimkan puisi. Karya itu kemudian akan diolah menjadi musikalisasi puisi.

[Gambas:Instagram]

Menurut Adli, hal seperti itu mungkin dianggap sederhana oleh sejumlah pihak. Namun, jika dikelola dengan baik, konten di media sosial bisa menjadi 'bahan jualan' kepada brand yang membutuhkan iklan.

"Ketika data konten-konten tersebut sudah ada, gue bisa ajukan kerja sama dengan brand. Pokoknya gimana caranya konten ini bisa menghidupi mereka. Kita beralih dari offline ke online yang permainannya berbeda," kata Adli.

Ia melanjutkan, "Kalau sudah parah banget, pasti kamu akan pakai uang kas untuk membantu musisi kami. Sekarang semua bisnis lagi bakar uang kas untuk bertahan. Hanya bisa posisi bertahan."

Sementara itu, Adli juga masih harus memikirkan Feel Koplo dan manajemen yang menaunginya, Meledaxdoctom. Sebanyak 45 penampilan Feel Koplo dari pertengahan Maret sampai Mei ditunda. Pendapatan mereka berkurang 80 persen.

Saat ini, ada delapan orang di dalam manajemen Feel Koplo & Meledaxdotcom. Sejak tidak ada panggung, mereka semua hidup dari uang kas. Adli memperkirakan uang kas bisa bertahan sampai awal tahun depan.

Sembari bertahan, Adli juga meminta Feel Koplo untuk aktif di media sosial. Beberapa waktu lalu, Feel Koplo sempat mendapat tawaran mengadakan konser online dari pihak yang siap menyediakan wadah.

"Kalau mau, kami harus sewa dengan pihak tersebut untuk konser online. Tapi yang susah adalah mengubah perspektif orang menikmati konser digital, sementara Feel Koplo penampilan yang enak dinikmati secara langsung," kata Adli.

*Siasat Skena Independen Bertahan Hidup di Tengah Corona*Feel Koplo. (Dok. Gladinasaska)
Sama seperti Feel Koplo, musisi Hindia yang berdiri di bawah bendera manajemen Sun Eater, juga bersiasat melakukan penampilan digital.

Dengan demikian, para pemain musik yang mengiringi Hindia dalam penampilan digital tersebut juga bisa menerima pendapatan.

"Kami harus pikir gimana caranya bantu session player untuk bisa dapat pemasukan. Enggak semua musisi yang tampil dengan musisi kami kerja di Sun Eater, jadi enggak semuanya dapat gaji pokok," ujar Melina Anggraini selaku manajer Hindia dan field marketing Sun Eater.

Para session player tersebut memang tak mendapatkan pemasukan dari Hindia karena enam panggung musisi bernama lahir Baskara Putra tersebut ditunda demi mencegah penyebaran virus corona.

Di dalam manajemen Sun Eater sendiri ada lima kelompok musisi, yaitu .Feast, Hindia, Agatha Pricilla, Aldrian Risjad, dan Mothern.

Hingga April, 10 penampilan .Feast tertunda, sementara satu panggung Agatha juga ditunda sampai Maret lalu.

"Secara keseluruhan, kisaran kerugian kurang lebih sekitar Rp500 juta," ucap Anggra kepada CNNIndonesia.com.

Meski demikian, sedari awal terbentuk Sun Eater sudah menyusun strategi jika terperangkap dalam situasi yang tak memungkinkan musisinya tampil, seperti suara hilang karena terlalu lelah.

"Sekarang Hindia, yang juga vokalis Feast, udah jarang ambil job yang berdekatan karena capek banget. Makanya, gimana caranya kami tetap bisa dapet uang walau penampilan kurang? Dengan berperan sebagai agensi itu," tutur Anggra.

*Siasat Skena Independen Bertahan Hidup di Tengah Corona*Feast. (Dok. Feast)
Dengan konsep tersebut, Sun Eater dapat berperan sebagai agensi musisi yang mereka naungi. Mereka akan menengahi jika ada merek yang ingin membuat musik atau konsep foto.

"Kemudian, ada sister company, Sun Dong Yang, menjual merchandise musisi yang dinaungi Sun Eater. Ini sebenarnya pemasukan utama kita. Sekitar 65 persen pemasukan Sun Eater dari sini," katanya.

"Ketika pandemi orang tergerak bikin merch, kita udah duluan. Kami ada target selama sebulan harus jual berapa untuk amanin operasional."

Pengamat musik Wendi Putranto menilai penjualan merchandise dan digital engagement memang dua hal yang bisa dilakukan musisi saat ini. Pria yang juga manajer band Seringai itu pun sudah menerapkan hal tersebut.

"Aktivitas yang sifatnya engage dengan fans, entah itu sekadar postingan foto atau tebak-tebakan. Kami dorong juga penjualan merchandise yang ternyata menurut data selama pandemi ini peningkatannya lumayan, di atas 50 persen," kata Wendi. (adp/has)

Let's block ads! (Why?)



"tengah" - Google Berita
April 26, 2020 at 12:35PM
https://ift.tt/2VWgWKY

Siasat Skena Independen Bertahan Hidup di Tengah Corona - CNN Indonesia
"tengah" - Google Berita
https://ift.tt/2STVLJo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Tornado Watch for parts of Middle Georgia - wgxa.tv

[unable to retrieve full-text content] Tornado Watch for parts of Middle Georgia    wgxa.tv "middle" - Google News December 30...

Postingan Populer