Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (13/2/2020) dibuka di zona hijau, tetapi kemudian terus tertekan bahkan sebelum memasuki sesi kedua. Pada sesi penutupan, indeks acuan bursa saham nasional tersebut tertekan sebesar 0,7% ke level 5.871,95.
Irama pergerakan IHSG berbarengan dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang meluncur turun ke zona merah, setelah sempat di buka menguat: indeks Nikkei Jepang tertekan 0,14%, indeks Shanghai terkoreksi 0,71%, indeks Hang Seng turun 0,34%, dan indeks Kospi Korea Selatan (Korsel) tergerus 0,24%.
Di pasar mata uang, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di level Rp 13.655, tetapi kemudian terus masuk ke zona merah. Depresiasi rupiah membesar hingga mengakhiri perdagangan di level Rp 13.675 per dolar AS, atau melemah 0,15%.
Mayoritas mata uang utama Asia memang melemah pada perdagangan kemarin dengan rupee India menjadi yang terburuk dengan pelemahan sebesar 0,2%. Sementara itu, yen Jepang menjadi kurs berkinerja terbaik dengan menguat 0,27%.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah bertenor 10 tahun naik 0,4 bps menjadi 6,561%. Obligasi tenor ini menjadi acuan harga di pasar obligasi. Kenaikan yield mengindikasikan koreksi harga karena keduanya bergerak berlawanan arah.
Hasil riset S&P memprediksi produk domestik bruto (PDB) Negeri Tiongkok akan terpangkas hingga 1,2% jika wabah Wuhan terus berlanjut. Sementara itu, Bank Dunia mengatakan tiap pelambatan ekonomi China sebesar 1% dapat membuat ekonomi Indonesia terkontraksi 0,3%.
"tengah" - Google Berita
February 14, 2020 at 06:40AM
https://ift.tt/2SIlLFR
Obligasi: Blessing in Disguise di Tengah Wabah Corona - CNBC Indonesia
"tengah" - Google Berita
https://ift.tt/2STVLJo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment