Angka ini belum termasuk kasus lain yang sudah masuk dalam laporan kepolisian. Seperti penipuan, penggelapan, serta KDRT, yang diketahui juga tak sedikit.
Kapolres Mojokerto AKBP Feby DP Hutagalung mengatakan, secara umum, tingkat kriminalitas memang meningkat seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran dan di tengah pendemi Covid-19.
Baik itu curanmor maupun pencurian dengan pemberatan. Aksinya pun tak kenal waktu. ’’Tren kejahatan jalanan konvensional yang saat ini mulai marak terjadi. Baik pagi maupun malam,’’ ungkapnya.
Terbukti dari data yang dihimpun, setidaknya ada 14 tindak kriminalitas terjadi di sepanjang bulan April. 14 peritiwa tindak pidana ini masing-masing terdiri tujuh tempat kejadian perkara (TKP) pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan tujuh pencurian dengan pemberatan dan kekarasan (curat dan curas).
Karena itu, peningkatan patroli secara berkala di titik rawan terus ditingkatkan kepolisian. ’’Setiap kali patroli, kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih antisipasi, hati-hati, dan menjaga diri. Karena belakangan ini marak curanmor dan pencurian di rumah,’’ tegasnya.
Dari belasan kejahatan yang ada itu, diketahui tersebar di delapan kecamatan yang menjadi wilayah hukum Polres Mojokerto. Dua kejadian curanmor di Kecamatan Sooko dan Mojosari, dan masing-masing satu kejadian di Kecamatan Godang, Puri, dan Ngoro.
Sedangkan untuk kasus curat dan curas tersebar masing-masing dua kejadian di Kecamatan Mojosari dan Ngoro, dan satu kejadian masing-masing di Kecamatan Trawas, Kutorejo, dan Trowulan.
Angka kriminalitas ini tergolong naik signifikan sampai empat kali lipat dibanding bulan sebelumnya yang diketahui hanya tiga kali kejadian. Dengan rinciain, curas di Kecamatan Ngoro, curanmor di Kecamatan Bangsal, dan curat di Kecamatan Pungging.
’’Jadi, dengan adanya tren kejahatan belakangan ini, masyarakat bisa mengamankan apa yang menjadi barang berharga,’’ ujarnya. Angka tersebut diketahui belum termasuk kejadian pidana penipuan dan penggelapan serta KDRT yang belakangan juga masuk laporan kepolisian.
Menurut Feby, di tengah kepolisian melakukan pengamanan, semua pihak juga harus ikut berperan menekan angka kejahatan. Artinya, kalau pun ada kejadian, agar segera diinformasikan ke kepolisian terdekat. ’’Sehingga kami bisa gerak cepat untuk menungkap dan menangkap pelakunya,’’ tutur Feby.
Banyak faktor yang memengaruhi meningkatnya kriminalitas saat ini. Hanya saja, sejauh ini masih menjadi evaluasi kepolisian. Memang, lanjut Feby, dalam teori, pihaknya juga melihat kemerosotan ekonomi adalah menjadi motif terjadinya suatu tindak kejahatan.
Tetapi, tentunya bukan faktor itu saja, ini mesti dikaji dan evaluasi. Mungkin banyak hal. Bahkan, kesempatan dan peluang dari pelaku kejahatan itu pun dianggap juga menjadi faktor.
’’Manakala masyarakat tidak peduli dengan barangnya. Misalkan, terhadap motornya yang ditaruh begitu saja. Terkadang kunci motornya ketinggalan. Itu pun yang awalnya pelaku kriminal tidak ada niat melakukan kejahatan, tapi melihat peluang seperti itu akhirnya mereka melakukan,’’ paparnya. (abi)
(mj/ori/ris/JPR)
"tengah" - Google Berita
May 02, 2020 at 02:00PM
https://ift.tt/2SqyhdQ
Satu Bulan, 14 Kasus Pencurian Terjadi di Tengah Pandemi Covid-19 - Jawa Pos
"tengah" - Google Berita
https://ift.tt/2STVLJo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment