Kepala BPS Suhariyanto mengatakan beberapa barang impor yang berasal dari China adalah bahan kimia organik, buah-buahan, plastik dan barang berbahan dasar dari plastik, mesin, dan perlengkapan elektrik. Dengan realisasi ini, ia mengklaim industri di China mulai pulih dari virus corona.
"Impor dari China yang meningkat ini bisa diartikan pemulihan (China) lumayan cepat," ucap Suhariyanto melalui video conference, Rabu (15/4).
Sejauh ini, China masih menjadi negara asal impor paling besar dibandingkan dengan negara lainnya. Setelah China, ada Hong Kong dengan total impor per Maret 2020 sebesar US$342,8 juta, Taiwan US$373,6 juta, Swiss US$169,9 juta, dan Amerika Serikat US$676,1 juta. Secara umum, impor bulan lalu paling banyak berupa mesin dan perlengkapan elektrik senilai US$1,61 miliar, senjata dan amunisi US$187 juta, plastik dan barang dari plastik US$733 juta, besi dan baja US$787,7 juta, serta logam mulia atau perhiasan US$246 juta.
Suhariyanto menyatakan total nilai impor pada Maret 2020 naik 15,6 persen dari US$11,55 mililar menjadi US$13,35 miliar. Impor ini terdiri dari minyak dan gas (migas) sebesar US$1,61 mililar dan nonmigas sebesar US$11,74 miliar.
"Impor barang konsumsi meningkat cukup tinggi,, bahan baku meningkat, tapi barang modal turun," kata Suhariyanto.
Bila dirinci, nilai impor barang konsumsi naik 43,8 persen menjadi US$1,27 miliar, bahan baku/penolong naik 16,34 persen menjadi US$10,28 miliar, sedangkan barang modal turun 1,55 persen menjadi US$1,8 miliar.
Sementara, nilai ekspor ke China sendiri pada Maret 2020 sebesar US$1,98 miliar atau naik sekitar 5 persen dari sebelumnya. China menjadi negara tujuan ekspor kedua terbesar setelah Hong Kong.Nilai ekspor ke Hong Kong pada Maret 2020 tercatat sebesar US$177,1 juta. Kemudian, Vietnam sebesar US$102,7 juta, Bangladesh US$89,8 juta, dan Turki US$48,4 juta.
"Ekspor ke China juga naik. Barang-barang yang diekspor seperti tembaga, minyak hewan dan nabati, serta besi dan baja," terang Suhariyanto.
Jika ditotal, nilai ekspor pada Maret 2020 naik tipis 0,23 persen dari US$14,06 miliar menjadi US$14,09 miliar. Angka itu terdiri dari ekspor migas sebesar US$670 juta dan nonmigas sebesar US$13,42 miliar.
(aud/sfr)
"tengah" - Google Berita
April 15, 2020 at 02:54PM
https://ift.tt/2yeccrK
Impor dari China Melonjak US$1 Miliar di Tengah Wabah Corona - CNN Indonesia
"tengah" - Google Berita
https://ift.tt/2STVLJo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment