JAKARTA, iNews.id - Perekonomian global saat ini tengah mengalami ketidakpastian di tengah merebaknya wabah virus korona (Covid-19). Saat ini, virus korona telah menyebar di 61 negara dengan 86.592 kasus dan 2.979 orang meninggal dunia akibat virus tersebut.
Untuk dalam negeri, pemerintah terus melakukan berbagai kebijakan untuk menanggulangi dampak virus korona terhadap perekonomian Indonesia. Bahkan, dalam rapat terbatas belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan empat arahannya terkait perekonomian nasional, antara lain penyiapan seluruh instrumen baik fiskal maupun moneter hingga memprioritaskan langkah-langkah untuk mengantisipasi neraca defisit.
Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah sependapat dengan arahan Jokowi agar seluruh instrumen kebijakan baik fiskal maupun moneter hingga sektoral dioptimalkan.
"(Instrumen kebijakan) dioptimalkan guna merespons perlambatan ekonomi yang bisa dipastikan melanda perekonomian global dan domestik, perlu dimanfaatkan potensi permintaan domestik yang cukup besar," ujar Piter kepada iNews.id, Minggu (1/3/2020).
Namun, dia tak sependapat mengenai arahan Jokowi untuk mendorong kegiatan promosi wisatawan mancanegara (wisman). Pasalnya, hal itu justru akan berisiko terhadap penyebaran virus korona. "Terlalu berisiko saat ini mendorong masuknya wisman di tengah meningkatnya risiko terjadinya pandemic virus korona, banyak negara termasuk Arab Saudi membatasi arus masuk penduduk mancanegara," kata dia.
Piter juga menyebut, defisit neraca perdagangan ataupun defisit transaksi yang tengah berjalan bukanlah isu besar ditengah kondisi global saat ini.
"Fokus pemerintah seharusnya adalah bagaimana menjaga permintaan domestik utamanya dengan menjaga daya beli masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan arahannya kepada jajaran menteri dan pimpinan lembaga pada rapat terbatas lanjutan pembahasan dampak virus Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
-Siapkan seluruh instrumen, baik moneter maupun fiskal, untuk digunakan dalam rangka memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi negara kita;
-Maksimalkan kegiatan konferensi dalam negeri, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), serta tingkatkan promosi untuk menyasar ceruk pasar wisman yang mencari alternatif destinasi wisata karena batal mengunjungi China, Korea dan Jepang.
-Percepat belanja kementerian dan lembaga, serta realisasikan belanja APBD di daerah masing-masing
-Prioritaskan langkah-langkah untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan secara efektif, serta lakukan kontrol di lapangan sehingga bisa menekan impor.
Editor : Ranto Rajagukguk
"tengah" - Google Berita
March 01, 2020 at 04:34PM
https://ift.tt/2IaXqE2
Pengamat Usulkan Pemerintah Jaga Daya Beli Masyarakat di Tengah Virus Korona - iNews
"tengah" - Google Berita
https://ift.tt/2STVLJo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment