Kepala Militer Gabungan Korea Selatan mengatakan proyektil tersebut ditembakkan ke arah timur dari wilayah pantai timur Wonsan, Korea Utara.
"Pasukan militer tengah memonitor adanya peluncuran tambahan dan mengatur persiapan," kata pejabat militer Korsel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.
Peluncuran rudal ini dilakukan Korut beberapa pekan usai berakhirnya tenggat kesepakatan denuklirisasi dengan Amerika Serikat. Penembakan rudal ini dilakukan ketika Korut tengah berupaya mencegah masuknya virus corona (Covid-19). Hingga kini Korut belum melaporkan kasus virus corona di negara mereka.
Analis dari Federasi Ilmuwan Amerika Ankit Panda menyebut pencegahan yang dilakukan Korut akan menjadi malapetaka karena mereka tak memiliki peralatan kesehatan memadai.
"Maret adalah musim pengujian rudal yang cukup andal untuk Korea Utara. Kelihatannya Covid-19 tak mengubah apapun," kata Ankit Panda lewat akun Twitter.
Hingga Senin (2/3), Korea Selatan sendiri telah mengungkap empat kematian baru, sehingga total korban meninggal di negara tersebut menjadi 26 orang. Sedangkan jumlah kasus corona di negara tetangga Korut itu mencapai 4.212, yang menjadikan Korea Selatan sebagai negara dengan kasus corona tertinggi setelah China.
Pekan lalu, AS juga menyatakan akan menunda latihan militer gabungan dengan Korea Selatan karena kekhawatiran penyebaran corona. Padahal AS memiliki 28.500 tentara dan fasilitas militer di Korea Selatan untuk melindunginya dari serangan nuklir Korut.
Dalam rapat partai akhir Desember lalu, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un menyatakan bahwa Pyongyang tak lagi terikat kesepakatan denuklirisasi dan uji rudal balistik antarbenua. Dia juga mengancam akan melakukan demonstrasi senjata strategis baru dalam waktu dekat.
Pada November 2019 lalu, Korut juga sempat melakukan serangkaian uji coba persenjataan yang mereka disebut sebagai sistem peluncuran roket. Pada bulan berikutnya, Korut juga melakukan uji coba statik pada mesin roket tersebut.
Meski demikian, banyak pihak menyebut program yang diuji Korut sebagai rudal balistik. Padahal, Pyongyang tengah menghadapi sanksi berat dari AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait program nuklir yang masih berlangsung.
Sebelumnya, Korut juga telah menembakkan rudal yang dapat menjangkau wilayah AS. Mereka melakukan enam tes nuklir, yang kekuatannya diperkirakan 16 kali lebih hebat daripada ledakan di Hiroshima.
Ketegangan antara Korut dan AS mulai meningkat pada 2017. Kedua pihak juga melakukan diplomasi nuklir selama dua tahun, termasuk tiga pertemuan antara Kim dan Presiden AS Donald Trump, namun tidak menunjukkan kemajuan. (ang/dea)
"tengah" - Google Berita
March 02, 2020 at 03:14PM
https://ift.tt/2Ti3xwJ
Korut Luncurkan Rudal di Tengah Kekhawatiran Virus Corona - CNN Indonesia
"tengah" - Google Berita
https://ift.tt/2STVLJo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment