Rechercher dans ce blog

Tuesday, February 25, 2020

Harga Minyak Merosot di Tengah Kekhawatian Penurunan Permintaan - Investor Daily

NEW YORK, investor.id - Harga minyak memperpanjang kerugiannya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena penyebaran cepat Virus Korona di negara-negara di luar Tiongkok menambah kekhawatiran investor tentang dampaknya terhadap penurunan permintaan minyak mentah.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April ditutup US$ 1,53 lebih rendah menjadi US$ 49,90 per barel di New York Mercantile Exchange, mencetak rekor terendah dalam dua minggu. WTI turun US$ 1,95 menjadi US$ 51,43 sehari sebelumnya.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April turun US$ 1,35 menjadi menetap pada US$ 54,95 per barel di London ICE Futures Exchange. Sehari sebelumnya minyak mentah Brent jatuh US$ 2,20 menjadi US$ 56,30 per barel

Pasar minyak tetap sangat rentan terhadap fluktuasi karena terperangkap dalam situasi sulit, menurut para ahli.

Epidemi Virus Corona menyebabkan lebih banyak kematian dan gangguan pada Selasa (25/2/2020), menyebar ke negara-negara baru ketika seorang pejabat kesehatan terkemuka memperingatkan dunia "sama sekali tidak siap" untuk membendungnya.

Bahkan ketika jumlah kasus baru menurun di episentrum penyakit di Tiongkok, telah terjadi peningkatan mendadak di beberapa bagian Asia, Eropa dan Timur Tengah.

Di Iran, yang telah melaporkan 15 kematian akibat penyakit dari hampir 100 infeksi, bahkan wakil menteri kesehatan negara itu Iraj Harirchi mengatakan dia telah tertular virus tersebut.

Negara-negara Teluk mengumumkan langkah-langkah baru pada Selasa untuk memutuskan hubungan dengan Iran dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus.

Uni Emirat Arab menangguhkan penerbangan penumpang dan kargo ke Iran, sementara Bahrain menutup sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak selama dua minggu. Ini terjadi setelah negara-negara Teluk Kuwait dan Bahrain mengumumkan kasus-kasus tambahan.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memperingatkan bahwa wabah itu "sangat parah" ketika angka kematian negaranya meningkat menjadi 10 dan jumlah infeksi yang dikonfirmasi mendekati 1.000 - jumlah terbesar di luar Tiongkok.

"Selera risiko tampaknya tumbuh lagi di pasar," Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan Selasa (25/2/2020).

Sementara kekhawatiran risiko terkait virus terhadap permintaan masih ada, ada juga keraguan yang muncul tentang kesediaan OPEC+ untuk memperpanjang dan memperluas pengurangan produksi yang diperlukan, tambahnya.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, sebagian besar telah membatasi produksi minyak dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan harga.

Pada Desember, kelompok itu setuju untuk memperdalam penurunan produksi dengan tambahan 500.000 barel per hari, sehingga total pemotongan menjadi 1,7 juta barel setiap hari.

Sumber : Investor Daily

Berita Terkait

Let's block ads! (Why?)



"tengah" - Google Berita
February 26, 2020 at 07:29AM
https://ift.tt/2Pnn8Ja

Harga Minyak Merosot di Tengah Kekhawatian Penurunan Permintaan - Investor Daily
"tengah" - Google Berita
https://ift.tt/2STVLJo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Tornado Watch for parts of Middle Georgia - wgxa.tv

[unable to retrieve full-text content] Tornado Watch for parts of Middle Georgia    wgxa.tv "middle" - Google News December 30...

Postingan Populer