Jemaah asal Indonesia, Adrian Eka Putra, mengatakan kegiatan ibadah umrah semuanya masih berjalan lancar. “Sejauh ini baik di Madinah maupun Makkah, aman dan tidak pengaruh ke sebagian besar jemaah umrah,” ujarnya ketika dihubungi VOA melalui telepon, Jumat (28/2).
Dari pengamatannya, di Mekkah dan Madinah, jarang terlihat orang yang memakai masker. Hanya sedikit yang memakai masker, baik yang biasa ataupun masker N95.
“Karena pada waktu umrah, terutama tawaf keliling Ka’bah, nggak boleh menutup wajah,” terangnya.
Laki-laki yang berprofesi sebagai dosen di Kota Bandung ini tiba di Madinah, Arab Saudi, pada Minggu (23/2), kemudian bergeser ke Makkah pada Rabu (26/2). Dia telah memulai rangkaian umrah ketika pemerintah Arab Saudi mengumumkan penangguhan visa.
“Agak kaget karena sangat mendadak larangannya. Walaupun negara-negara asal jamaah utama (yang ditangguhkan adalah yang) memang beresiko COVID-19.
Dia mengatakan, jemaah Indonesia yang sudah di Mekkah mungkin waswas ‘tapi ini bukan fokus utama’, karena masih fokus beribadah.
Sampai sejauh ini, ujar Adrian, belum ada arahan khusus dari otoritas Indonesia di Arab Saudi. Hanya saja pihak tur umrah menganjurkan untuk selalu membawa kartu identitas umrah.
Adrian akan kembali ke tanah air pada 4 Maret mendatang. Dia mengatakan, karena Arab Saudi menerapkan batasan terbang ke kerajaan itu, ia khawatir penerbangan pulang akan mengalami kendala. “Kalau batasan larangan pengaruh ke penerbangan pulang, mungkin akan butuh bantuan (pemerintah),” terangnya.
Arab Saudi menyatakan penangguhan visa diberlakukan untuk “memberi perlindungan maksimal” pada warga yang tinggal di Arab Saudi serta jamaah dan wisatawan yang ingin mengunjungi negara itu.
Kebijakan ini didasarkan pada rekomendasi pejabat-pejabat kesehatan yang menerapkan standar berjaga-jaga yang sangat tinggi.
Arab Saudi menggarisbawahi bahwa prosedur ini bersifat sementara dan akan dievaluasi oleh pihak berwenang.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menyerukan kepada warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara di mana wabah virus korona sedang meluas.
Hingga Sabtu (29/2) sedikitnya 39 negara telah melaporkan terjadinya wabah virus korona. Lebih dari 85 ribu orang di seluruh dunia terjangkit virus mematikan ini, termasuk 2.900 korban meninggal dunia. [rt/em]
Liputan6.com, Jakarta - Kabar Paus Fransiskus yang jatuh sakit oleh sebab-musabab yang belum diketahui menjadi berita paling disorot pembaca kanal Global Liputan6.com hari ini.
Pasalnya, Paus Fransiskus jatuh sakit saat Italia (di mana Vatikan menjadi negara enklave di dalamnya) tengah diserang Virus Corona, dengan 650 kasus positif dan 21 kematian --menjadikannya sebagai yang terbanyak di Eropa, menurut catatan Al Jazeera.
Tak kalah jadi sorotan, berita Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin Yassin jadi Perdana Menteri baru juga menjadi berita populer. Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) itu terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia. Ia akan disumpah pada Minggu besok pukul 10.30 di Istana Negara Malaysia.
Berita lain yang menarik perhatian pembaca adalah penilaian analis yang menyebut kedekatan hati perdana menteri baru Malaysia, Muhyiddin Yassin dengan Indonesia.
Berikut 3 artikel populer kanal Global Liputan6.com edisi Minggu, 1 Maret 2020:
2 dari 5 halaman
1. Kronologi Penyakit Misterius Paus Fransiskus di Tengah Wabah Virus Corona
Paus Fransiskus sedang disorot karena membatalkan acara keagamaan karena penyakit yang dideritanya.
Penyakit Paus Fransiskus menjadi sorotan karena terjadi saat Italia (di mana Vatikan menjadi negara enklave di dalamnya) tengah diserang Virus Corona, dengan 650 kasus positif dan 21 kematian --menjadikannya sebagai yang terbanyak di Eropa, menurut catatan Al Jazeera.ˆ
Hingga Jumat kemarin, Paus Fransiskus masih sakit flu dan membatalkan acara, demikian laporan ABC News, Sabtu (29/2/2020).
2. Raja Malaysia Tunjuk Muhyiddin Yassin Jadi Perdana Menteri Baru
Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yakni Muhyiddin Yassin terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia. Ia akan disumpah pada Minggu besok pukul 10.30 di Istana Negara Malaysia.
Dilaporkan Malaysiakini, Sabtu (29/2/2020), Muhyiddin mendapat dukungan dari Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. Keputusan ini diumumkan oleh pejabat keluarga kerajaan Malaysia.
Pemilihan Muhyiddin Yassin diambil oleh Raja Malaysia setelah bertemu dengan para anggota parlemen (Dewan Rakyat) pada pertengahan minggu ini. Yang di-Pertuan Agong percaya bahwa Muhyiddin mendapat kepercayaan terbaik dari parlemen untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia.
3. Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia, Pengamat: Hatinya Dekat dengan Indonesia
Muhyiddin Yassin terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia. Politisi senior dari Partai Bersatu ini menggantikan Mahathir Mohamad sebagai PM Malaysia.
Terpilihnya Muhyiddin adalah atas keputusan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. Ia akan langsung mengambil sumpah besok di Istana Negara Malaysia.
Lantas, bagaimana hubungan antara Indonesia dan Malaysia usai terpilihnya Muhyiddin Yassin sebagai PM Malaysia?
DIXFIELD—It’s time to learn to dribble, shoot and jump for many students at TW Kelly Dirigo Middle School who may not have ever played basketball competitively until now.
Seventeen students are participating in a co-ed Unified Basketball team at the school, and the team is made up of students with learning disabilities, named athletes, and students who are their partners in playing the game.
It’s all part of Special Olympics of Maine which offered start-up grants for schools to begin Unified Basketball programs. Dirigo High School Athletic Director and Assistant Principal Jessica McGreevy applied for and received a $2,000 grant which will be used to pay for two coaches’ stipends and for warm-up clothes for the players at TW Kelly Dirigo Middle School.
“It’s a different feel in Unified (Basketball) and I’m excited to see the outcomes of this. We’re here to support all of the kids and to bring all of the kids together. So, we’re really excited for (them),” McGreevy said.
The students have two coaches, physical education teachers Gretchen Curtis and Nathan Schultz, who both say that they are excited about the students’ opportunity.
“I think it’s a great social experience for both sides, for both the partners and the athletes; I think it’s a great way to integrate them. When I met with the partners, they all seemed to be pretty excited to be role models for the kids. And kids learn better from each other; they don’t want to listen to me,” Curtis said with a smile.
The season will be “relatively short,” Athletic Director McGreevy said, about three and a half weeks with a four-game schedule, all played against Mountain Valley Middle School in Mexico.
“Our big event, our final home game is on the 13th of March, we really want to fill the stands. We’re really trying to encourage the community to come out that day and support our student-athletes here.”
Watching from the bleachers during the team’s practice last week, Ruthiegene Ann Lovelace, mother of team player Isaiah Lovelace, said that both she and Isaiah, an eighth-grader at the middle school, are exciting about him playing on the team.
“We tried drama, that didn’t work out, we tried cheering, (in) 6th grade, that didn’t work out. He has autism and he wasn’t able to follow their directions; he wasn’t able to do it. I’m praying that this is going to work out,” Lovelace said.
Shortly after talking about her and her son’s excitement about the game, Lovelace cheered as her son got two baskets. “He’s excited, he wants to do this. That’s amazing. I will get a basketball hoop (for our home) this summer, definitely,” Lovelace said.
Schedule for Unified Basketball games at TW Kelly Dirigo Middle School in Dixfield and at Mountain Valley Middle School in Mexico:
March 4 at DMS at 4 p.m., March 10 at MVMS at 4 p.m., March 13 at DMS at 4 p.m., and March 18 at MVMS at 4 p.m.
Dirigo Middle School students practice basketball last week to be ready for their first Unified Basketball game against Mountain Valley Middle School on March 4 at Dirigo Middle School at 4 p.m. From left, Eighth-grader Noah Prescott, sixth-grader Gage Hill, seventh-graders Cam Dubay, Nathaniel Wainwright and Carliegh Smith. The program started this year with a grant from Special Olympics of Maine. Marianne Hutchinson/Rumford Falls Times
Dirigo Middle School students practice basketball last week to be ready for their first Unified Basketball game against Mountain Valley Middle School on March 4 at Dirigo Middle School at 4 p.m. From left, eighth-grader Noah Prescott, seventh-grader Riley Knowlton and Coach Nathan Schultz. Marianne Hutchinson/Rumford Falls Times
Dirigo Middle School students practice basketball last week to be ready for their first Unified Basketball game against Mountain Valley Middle School on March 4 at Dirigo Middle School at 4 p.m. From left, seventh-graders Emily Woods, Carleigh Smith and Cam Dubay. Marianne Hutchinson/Rumford Falls Times
More than 34,000 people have deluged the Federal Aviation Administration with comments over a proposed regulation that would require almost every drone in the sky to broadcast its location over the Internet at all times. The comments are overwhelmingly negative, with thousands of hobbyists warning that the rules would impose huge new costs on those who simply wanted to continue flying model airplanes, home-built drones, or other personally owned devices.
"These regulations could kill a hobby I love," wrote Virginian Irby Allen Jr. in a comment last week. "RC aviation has brought my family together and if these regulations are enacted we will no longer be able to fly nor be able to afford the hobby."
The new regulations probably wouldn't kill the hobby of flying radio-controlled airplanes outright, but it could do a lot of damage. Owners of existing drones and model airplanes would face new restrictions on when and where they could be used. The regulations could effectively destroy the market for kit aircraft and custom-designed drones by shifting large financial and paperwork burdens on the shoulders of consumers.
"I think it's going to be harmful to the community and harmful to the growth of the UAS industry," said Greg Reverdiau, co-founder of the Pilot Institute, in a Friday phone interview. He wrote a point-by-point critique of the FAA proposal that has circulated widely among aviation hobbyists.
An Internet connection for every aircraft
The new rules are largely designed to address safety and security concerns raised by law enforcement agencies. They worry that drones flying too close to an airport could disrupt operations or even cause a crash. They also worry about terrorists using drones to deliver payloads to heavily populated areas.
To address these concerns, the new FAA rule would require all new drones weighing more than 0.55 pounds to connect over the Internet to one of several location-tracking databases (still to be developed by private vendors) and provide real-time updates on their location. That would enable the FAA or law enforcement agencies to see, at a glance, which registered drones are in any particular area.
But critics say the rules impose massive costs on thousands of law-abiding Americans who have been quietly flying model airplanes, quad-copters, and other small unmanned aircraft for years—and in many cases decades.
The rules require that the drone itself have an Internet connection. That will instantly render many existing drones obsolete, forcing hobbyists to upgrade or discard them. And it will also make it significantly more expensive to own a drone, since you'll need to sign up for a data plan.
In many cases, it may not even be possible for people to upgrade their existing aircraft to the new standard. The FAA rule states that a compliant drone needs to have a serial number that was issued by the device's manufacturer in compliance with the new rules. Yet many RC aircraft are built by small companies who never intended to get into the commercial drone business. They might not have the technical resources to comply with the new standards or the legal resources to get FAA approval.
Critics say this approach is overkill. DJI, the leading dronemaker, opposes the FAA proposal. The company points out that it has already implemented a drone identification technology for its own drones that is based on sending out radio signals from the drone. Law enforcement agencies can buy hardware that receives these broadcasts and shows which DJI drones are nearby.
DJI argues that this approach is simpler, cheaper, and less intrusive than an always-on Internet connection. In the view of DJI—and other opponents of the FAA's approach—it would be better for the FAA to mandate the development of an industry-standard version of DJI's technology, rather than forcing every drone to get an Internet connection.
FAA expects homebuilt aircraft to be "phased out"
There's a large community of people who build aircraft from kits or using parts purchased at hobbyist stores or online. The new rules would impose huge new burdens on these hobbyists. With one exception I'll discuss in a minute, these hobbyists would also be required to comply with the remote ID requirements, which means that they'd need to be designed with an onboard cellular chip and a significant amount of computing power.
Next, a hobbyist would have to submit paperwork to the FAA explaining how their drone works and demonstrating that it meets all the requirements of the new regulations. You might need to hire a lawyer before you can fly a model aircraft you design yourself.
This approach seems like a terrible fit for do-it-yourself aircraft builders. California drone hobbyist Anatoly Vizitiu explained the issue in a recent comment to the FAA:
We do not buy commercially manufactured drones, but build our own drones, we race them and crush them, then rebuild them again. [A] hobbyist drone is not an aircraft, but a collection of parts that work together. After crashes those surviving parts find themselves on multiple other models. [An] average hobbyist does not own one model but dozens and some hundreds, which are always modified and experimented with.
This do-it-yourself approach runs directly counter to the FAA's vision, in which every drone has a single manufacturer who takes care of regulatory compliance.
Apparently anticipating a backlash, the FAA does offer a workaround for people with existing or custom-built aircraft: special FAA-designated areas where people could fly non-compliant aircraft. These would be run by "community-based organizations"—most likely existing model airplane clubs that already operate fields for hobbyists to fly their aircraft. These clubs would have a one-year window to apply to the FAA for permission to run one of these sites. At the end of the year, the FAA would publish a list of approved sites, and anyone who wants to fly a non-compliant aircraft would need to travel to one of the sites.
But the FAA makes clear that it views this arrangement as a temporary expedient:
At the end of that 12-month period, no new applications for FAA-recognized identification areas would be accepted. After that date, the number of FAA-recognized identification areas could therefore only remain the same or decrease. Over time, the FAA anticipates that most UAS without remote identification will reach the end of their useful lives or be phased out. As these numbers dwindle, and as compliance with remote identification requirements becomes cheaper and easier, the number of UAS that need to operate only at FAA-recognized identification areas would likely drop significantly.
Significantly, the FAA doesn't appear to envision people continuing to design and build their own aircraft after the rules go into effect—even if they're only flown in special FAA-designated locations. If the FAA is wrong about this and the number of non-compliant aircraft grows over time, the FAA offers no mechanism for adding new flying fields. The drone hobbyist community would be stuck with the flying fields that existed at the time these rules went into effect—no matter how many people wanted to use them. No one will be able to fly homebuilt aircraft in their backyards or nearby empty fields.
And this exception also does nothing for people who want to use custom-built drones for practical applications, for example on farms or construction sites. Presumably over time large dronemakers would build drones that would meet most needs. But having individuals and small companies experimenting with homebrew technology is an important source of innovation—and the FAA seems determined to stamp that kind of innovation out.
Comments are open until Monday
The debate isn't over. The FAA published its revised rules a few weeks ago and gave the public until Monday, March 2, to submit comments. Once the deadline has passed, FAA staffers are supposed to read all the comments—tens of thousands of them—and take them into account as it fashions a final rule.
The overwhelming public opposition to the current proposal could cause the FAA to rethink its approach, but it's not guaranteed to do so. Once the FAA has taken all the public comments into account, it will likely publish a final rule along with written responses to issues raised by commenters.
Commenting is easy. If you're a drone hobbyist, model airplane enthusiast, or anyone else who is affected by the rules, you can click here and then click the "comment now" button. Comments can range from a few sentences to many pages. Comment submission will be open until 11:59pm on Monday.
Correction: I deleted a sentence about data plans costing $50, since it may be possible to find much cheaper plans.
BANGOR, Maine (WABI) - A team of middle school students from Bangor are preparing for a state robotics competition.
Five students from All Saints Catholic School make up Team Phoenix.
They’re working on making their robot ready for the VEX Robotics Maine State Championship.
Each team member has a primary role, including driver, builder, programmer, and captain.
Team Captain, Marin Griffin says. “You have to work on designing which can help with blueprints. You have to work on building which can help with engineering. Overall you get a better sense of how robots work and how they're programmed, designed, built, stuff like that.”
The team is one of only five middle school teams that will compete alongside 45 high school teams for a spot in the VEX World competition held in Louisville Kentucky this April.
SuaraJatim.id - Kemunculan ular piton sepanjang tiga meter menggegerkan warga RT 07/RW 08 Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Tetiba ular yang lebih dikenal dengan nama Sanca Kembang ini masuk ke perkampungan dan rumah warga.
Ular tersebut kali pertama diketahui oleh warga setempat pada Jumat (28/2/2020) sekitar pukul 18.00 WIB. Tentu saja hal itu mengagetkan warga. Lantas mereka melaporkan temuan piton tersebut ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri.
"Ular pitonnya sudah kami amankan. Kemarin ularnya sudah masuk perkampungan, masuk ke rumah warga," kata Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Kediri Nurkhamid kepada Suara.com, Sabtu (29/2/2020).
Nurkhamid tak mengetahui piton tersebut berasal. Adapun lingkungan Banggi merupakan salah satu wilayah padat penduduk di Kota Kediri. Hanya saja lokasi perkampungannya dekat dengan Lereng Gunung Klothok.
"Kalau (wilayah) sana itu ya Lereng Klotok. Ular pitonnya itu panjangnya tiga meter, kalau berat 50 kilogram juga ada itu, termasuk besar. Diameternya selengan, selingkaran lengan tangan orang dewasa," ungkapnya.
Beruntung piton yang ditemukan di lantai rumah warga tersebut tidak menyerang penduduk. Saat diamankan ular itu juga tidak melawan warga dan petugas. Kini hewan karnivora ini tengah diamankan di Markas Komando Satpol PP Kota Kediri.
"Sekarang pitonnya masih di Mako (Markas Komando) Satpol PP. Nggak tahu nanti, (pitonnya) bisa kita kasihkan orang, kalau nggak ya kita kembalikan ke habitatnya. Mungkin ke gunung atau kemana," katanya.
MEDAN, HARIANHALUAN.COM - Terbakar api cemburu, Julianta Ginting (44), tega membunuh istrinya bernama Deni Astuti (36) di rumah mereka di Desa Timbang Deli, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 28 Febuari 2020.
Usai melakukan pembunuhan tersebut, pelaku sempat melarikan diri. Namun, beberapa jam kemudian, dengan menumpang ojek online, Julianta menyerahkan diri ke Polresta Deli Serdang, pada malam harinya.
"Dia (Julianta) menyerahkan diri tadi malam pukul 23:00 WIB," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Deli Serdang, Kompol Muhammad Firdaus, kepada wartawan, Sabtu, 29 Febuari 2020.
Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Julianta mengaku tega membunuh perempuan yang sudah memberinya dua orang anak itu lantaran diduga berhubungan dengan seseorang lekaki di luar rumah sana.
"Tersangka cemburu terhadap istrinya dan menduga istrinya selingkuh dengan laki-laki lain," kata Firdaus.
Sebelum kejadian, pada malam harinya, antara korban dan pelaku masih tidur satu ranjang. Kemudian, Julianta mendengar istrinya tersenyum sembari bernyanyi, terkesan Astuti tengah terbayang wajah lelaki selingkuhannya.
"Lalu tersangka mengatakan pada istrinya, 'Masih kau kenang-kenang dia (laki-laki selingkuhan korban)'," kata Firdaus menirukan ucapan Julianta.
Alhasil keduanya, terlibat adu mulut hingga pelaku menganiaya korban dengan menggunakan batu dan besi. Akhirnya, Astuti tewas bersimbah darah persis di dapur rumah mereka.
"Melihat korban sudah bersimbah darah, tersangka menutup korban dengan menggunakan kasur. Setelah melakukan perbuatan, tersangka meninggalkan korban dan melarikan diri," kata Firdaus.
Julianta mengakui semua apa dilakukan terhadap istrinya yang sudah menemaninya selama 16 tahun itu. Ia cemburu ketika Astuti berkomunikasi dengan mesra dengan seorang laki-laki di media sosial.
"Istri saya berselingkuh dengan laki-laki lain, tahunya dari Facebook. Dari tahun baru saya sudah curiga," kata Julianta.
Meski menaruh curiga istrinya selingkuh, Julianta mengatakan sebelum pembunuhan itu, kondisi keluarganya selalu akur dan tanpa ada pertengkaran besar. Tapi, malam kejadian itu, pelaku sangat emosi melihat tingkah Astuti.
"Tapi macam mana dia sekitar jam 23.00, dia bersenandung, tersenyum dan bernyanyi. Saya tersinggung," kata Julianta.(*)
Media pemerintah itu mengulas, latihan perang tersebut digelar untuk menilai mobilitas serta kemampuan dan kekuatan menembak tentara Korea Utara.
Dalam foto yang dirilis oleh KCNA, nampak Kim yang berpakaian hitam mengawasi jalannya latihan dengan teropong, sementara ada pasukan berdiri di belakang mengenakan masker.
Sementara tank dan bala tentara negara komunis berjejer di tepi pantai, dan membombardir sebuah pulau kecil di dekatnya dengan proyektil.
"Mereka mengubah pulau itu menjadi lautan api. Latihan tersebut memberikan kepuasan besar bagi Pemimpin Tertinggi," jelas KCNA.
Peristiwa itu bertepatan dengan setahun pertemuan kedua antara Kim Jong Un dengan Trump yang bertempat di Hotel Metropolis Hanoi, Vietnam.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari, kedua pemimpin tidak menyepakati apa pun karena perbedaan definisi soal denuklirisasi.
Kim disebut sangat terhina dengan hasil itu. Sebab sebelumnya, media pemerintah Korut ramai-ramai memberitakan agendanya.
Kejadian tersebut merupakan hal langka sebab selama ini, harian negara komunis itu baru mempublikasikan kunjungan sekembalinya sang pemimpin.
Kemudian dalam pertemuan lain dengan petinggi Partai Buruh, Kim menekankan pentingnya mereka untuk bersiaga tinggi dalam menangkal virus corona.
"Jika sampai virus itu masuk dan menjangkiti Korea Utara secara tidak tekendali, bakal ada konsekuensi serius," jelas Kim Jong Un.
Hingga saat ini, Pyongyang masih belum melaporkan satu pun kasus akibat virus yang dimulai dari kota China bernama Wuhan pada Desember 2019.
Padahal dua negara tetangganya, China serta Korea Selatan, melaporkan tingginya angka penyebaran dari Covid-19, nama resmi penyakit dari corona.
Segala kebijakan diterapkan untuk menangkal Covid-19, nama resmi penyakitnya, di antaranya melarang turis asing hingga meliburkan tahun ajaran baru sekolah.
Pemerintah memasang pengeras suara yang selalu mengumandangkan bagaimana hidup secara higienis, di mana media pemerintah meminta "kepatuhan absolut" dari warganya.
Para diplomat negara sahabat menuturkan, kebijakan ini "sangat tak terduga", setelah mereka dikunci di dalam kediaman resmi masing-masing.
Jakarta, CNN Indonesia -- Bali merupakan sebuah pulau dengan garis pantai sepanjang 600 kilometer. Pilihan hotel di sini beragam dan tak sedikit yang menawarkan berbagai keunikan.
Beberapa hotel memiliki area pantai khusus, namun biasanya hotel semacam ini jauh dari Legian dan Seminyak, dua area pusat keramaian di Pulau Dewata.
Hotel yang belum lama ini saya inapi, Bali Mandira Beach Resort, terbilang lengkap karena memiliki "pantai pribadi" dan berada tak jauh dari keramaian Legian.
Pantai buatan yang dibangun oleh Bali Mandira Beach Resort & Spa hanya berjarak tak lebih dari 5 menit berjalan kaki dari bibir Pantai Padma yang merupakan pantai publik di kawasan Legian.
Walau berupa pantai umum, namun pihak hotel membangun area yang membuat tamu serasa berada di pantai pribadi, sehingga privasi tetap terjamin.
Bersantai di antara pasir putih membentang, lengkap dengan kursi pantai dari rotan, serta sederet pohon kelapa memang membuat tamu seperti sedang berada di pulau pribadi.
Layaknya sebuah resor, saya langsung merasakan keheningan, sebuah isolasi dari kebisingan area Pantai Padma dan Legian yang ramai.
Area teras. (CNNIndonesia/Fandi Stuerz)
Ketika memasuki kamar, saya merasakan inspirasi kehidupan pantai bohemian ala Bali, dengan interior kontemporer berpalet warna-warna netral yang kontras dengan warna turkis, tempat tidur kayu jati berkanopi, dengan hiasan karpet tenunan tangan Bali, lengkap dengan daybed yang santai dan cocok bagi turis sedang liburan singkat di Bali.
Area kolam renang. (Dok. Bali Mandira Beach Resort & Spa)
Kunjungan saya ke Bali kali ini menjadi terasa lebih spesial, ketika saya diundang Bali Mandira Beach Resort & Spa dalam program mingguan mereka bertajuk 'It's an Island Life' setiap hari Senin malam dan 'Bali 'Night Market' setiap Jumat malam. Dalam acara itu mereka menunjukkan gaya hidup dan ritual Bali dalam segala keindahan dan warnanya dengan tarian dan musik kontemporer dan kostum tradisional, lengkap dengan tarian api yang memukau.
Panggung hiburan saat makan malam. (CNNIndonesia/Fandi Stuerz)
Bagi tamu yang suka kuliner, ada sederet masakan tradisional khas Indonesia dan berbeda di setiap minggunya, dipilih langsung dari warung-warung lokal untuk menjamin rasa yang tetap otentik dan beragam. Tentu saja, lengkap dengan babi guling khas Bali yang dimasak di tempat.
Bagi yang tertarik dengan keramaian Legian, bermalam di Bali Mandira Beach Resort & Spa yang berlokasi Jalan Padma, tentu saja sangat cocok.
Begitu juga dengan yang lebih senang bermalas-malasan di hotel dan mencoba semua fasilitas dan layanannya, karena jalan di antara hotel dan pantai Padma tidak dibuka untuk jalur mobil umum, sehingga tamu bisa bolak-balik dari "pantai" Mandira ke Pantai Padma kapan saja.
MotoGP Qatar tetap akan berlangsung di tengah wabah Virus Corona yang menjangkiti dunia. Balapan bakal digelar sesuai jadwal, meski dengan pemeriksaan ketat.
Virus Corona yang pertama kali merebak di China kini telah menjadi pandemi global. Wabah ini sempat dikhawatirkan membuat gelaran pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Losail, Qatar, (8/3/2020) bakal dibatalkan.
Apalagi, pemerintah Qatar juga sudah tak mengeluarkan visa on arrival untuk warga negara dari Italia atau Jepang. Menilik dengan banyaknya pabrikan asal Italia dan Jepang di MotoGP tentu situasi ini akan menyulitkan digelarnya balapan.
Namun, dikutip dari Crash, pihak FIM dan Dorna tampaknya tetap kukuh bahwa MotoGP Qatar akan tetap digelar sesuai jadwal. Meski nantinya akan banyak penyesuaian untuk mengantisipasi penyebaran virus ini
Para peserta MotoGP yang berasal dari Italia dan Jepang akan diberikan pengecualian untuk diperbolehkan memasuki Qatar. Syarat ketat akan diberlakukan Qatar untuk pengecualian ini.
Data diri mengenai para warga negara Jepang dan Italia yang ikut serta andil dalam gelaran MotoGP harus dikirim terlebih dulu. Pihak berwenang di Qatar juga akan langsung melakukan pemeriksaan medis kepada peserta MotoGP yang melakukan penerbangan dari Jepang atau Italia, jika gagal saat uji suhu tubuh.
"Penumpang akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan jika itu di luar normal, mereka akan langsung dibawa ke rumah sakit. Mereka baru bisa bebas keluar dalam 12 hingga 48 jam (maksimal), jika mereka tidak terinfeksi dengan Virus Corona," penyataan otoritas Qatar dikutip dari Crash.
"Penumpang dari peserta MotoGP tak akan dikarantina kecuali mereka terinfeksi virus," tambahnya.
Meski begitu, pihak FIM dan Dorna tak menjelaskan secara pasti langkah antisipasi mereka andai salah satu peserta MotoGP ada yang positif terjangkit Virus Corona. Apakah semua anggota tim tersebut akan ikut serta di karantina? Pasalnya penyebaran virus ini terbilang cepat.
Simak Video "Tembus 1.800 Orang Tewas Akibat Virus Corona" [Gambas:Video 20detik] (pur/nds)
JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Dany Amrul Ichdan menungkap beberapa cara pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah bencana wabah virus corona.
Langkah pertama adalah meningkatkan belanja pemerintah.
"Belanja pemerintah ini ditingkatkan baik melalui proyek-proyek infrastruktur yang padat karya, padat modal, dan padat penyerapan tenaga kerja. Itu penting untuk perputaran uang kita berjalan optimal di masyarakat," kata Dany melalui telewicara dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).
Langkah selanjutnya, pemerintah memberikan insentif pada sektor pariwisata.
Salah satunya dengan memberikan diskon sebesar 30-35 persen untuk tiket pesawat.
"Pemerintah juga memberikan insentif kepada sektor pariwisata dengan memberikan paket diskon 30-35 persen untuk pesawat-pesawat untuk menggerakan laju pariwisata," ungkapnya.
Kemudian, pemerintah terus menambah bantuan jaminan sosial serta penurunan suku bunga kredit.
"Kita harus hidupkan sentra-sentra ekonomi di daerah agar ekonomi bisa tetap berjalan. Karena pendapatan nasional itu harus tetap dijaga, bahwa dampak ekonomi ini dapat memberikan indikasi kepada penurunan pendapatan nasional," ujar Dany.
Dany sadar keberadaan virus corona akan mempengaruhi gross domestic product (GDP) atau nilai barang dan jasa suatu negara.
Ia pun berharap penurunan itu tidak lebih dari 0,3 persen.
"Kita jaga agar penurunan GDP ini tidak terlalu siginfikan dropnya klo bisa 0,2 persen-0,3 persen. Nah itu dengan mengoptimalkan belaja pemerintah," ucapnya.
KOMPAS.com - Viruscorona masih menjadi momok di China dengan 78.824 kasus dan 2.788 korban tewas dunia hingga Jumat (28/2/2020).
Sementara di Hong Kong ada 92 kasus dengan 2 orang meninggal dunia. Sedangkan di Makau ada 10 kasus terkonfirmasi.
Di negara-negara tersebut banyak pekerja migran, termasuk dari Indonesia.
Penelitian dari jurnal medis Lancet Psychiatry menyebutkan, 95 persen dari 150 juta pekerja migran berada di daerah dengan kasus-kasus penyakit Covid-19.
Selain itu, kesehatan pekerja migran juga dinilai terabaikan oleh negara-negara tuan rumah dan kota-kota, seperti Hongkong dan Macau, selama epidemi virus corona.
Para peneliti mengatakan pekerja rumah tangga tersebut menjadi sangat rentan dan kesehatan mental mereka dapat memburuk di tengah wabah virus corona.
Seperti diketahui wabah virus corona menyebar dari Wuhan, China pada akhir 2019 hingga saat ini telah ada di lebih dari 30 negara.
"Tidak adanya respon yang terkoordinasi untuk pekerja migran internasional menunjukkan kekurangan utama dalam perencanaan kesehatan masyarakat," tulis makalah yang disusun lima peneliti internasional itu.
Salah satu peneliti yang ambil bagian dalam penelitian itu adalah Brian J. Hall, direktur Global dan Komunitas Mental Health Research dari Universitas Makau.
Menurutnya, dibandingkan dengan pelajar asing, pekerja migran menghadapi lebih banyak hambatan dalam mengakses layanan kesehatan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Bunga Citra Lestari atau BCL secara mengejutkan tampil dalam sebuah acara musik Friday Fusion di SQ Quarter Dome, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2020) malam.
Dalam penampilannya, BCL mengenakan pakaian serba hitam.
Dalam testimoninya, BCL mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang mendukung dan menyemangatinya ketika dalam masa-masa terpuruk dan berduka.
"Saya tahu momen seperti ini, saya enggak pernah kebayang sih dalam hidup saya, tapi dalam momen saat kita amat sangat di bawah, saya menyadari kalau saya juga dapat banyak support pada saya," ucap BCL di sela-sela penampilan.
BCL berharap, penampilan perdananya ini selepas Ashraf pergi dapat membuat suaminya itu bahagia.
"Dan insya Allah Ashraf juga sangat amat bahagia melihat saya di sana pada malam ini," ucap BCL yang disambut tepuk tangan tanda dukungan dari pada penonton yang hadir.
JACKSONVILLE, Fla. – Firefighters responding to a mass casualty event at Highlands Middle School on Friday afternoon took 39 seventh-grade students suffering effects from pepper spray to area hospitals, according to Duval County Public Schools.
The incident happened in the gym during a fifth-period physical education class. Teachers and staff immediately evacuated from the gym to the football field.
“I was coughing a lot ... it was very hard to breathe,” one student who was treated at the hospital and quickly released told News4Jax.
Sky 4 aerials over the school about 2:15 p.m. showed dozens of students in bleachers on the athletic field and the several rescue vehicles, fire engines and police vehicles at the school. Within 30 minutes, it appeared students were being led back into the building.
“We are in the process of reaching out personally to all families of students who appear to be suffering from any of the effects of the spray,” parents were told in a robocall. “We will inform you if your student is safely in class or if he or she is getting medical attention.”
Families of seventh-grade students at Highlands who have not heard from the school are encouraged to call the school at 904-696-8771.
The source of the pepper spray was still under investigation, although a student told News4Jax that it was sprayed from the bottom of the bleachers in the gym.
Parents said the school didn’t notify them of what happened. One parent saw his daughter being taken out in an ambulance and no one could tell him where she was being taken because the school didn’t know.
School Superintendent Diana Greene is expected to address the event at 4:30 p.m. at UF Health Jacksonville. News4Jax will carry her statement on air and online.
Copyright 2020 by WJXT News4Jax - All rights reserved.
Unfortunately, our website is currently unavailable in most European countries. We are engaged on the issue and committed to looking at options that support our full range of digital offerings to the EU market. We continue to identify technical compliance solutions that will provide all readers with our award-winning journalism.
Liputan6.com, Makassar - Wabah Virus Corona Covid-19 berdampak besar bagi sektor pariwisata global, termasuk di negara tetangga, Singapura.
Pariwisata Singapura merasakan dampak yang sangat signifikan dari turunnya jumlah wisatawan yang datang berkunjung akibat Virus Corona.
Demi menjaring wisatawan, Singapura Tourism Board (STB) terus menggencarkan kampanye aman mengunjungi Singapura. Mereka tetap optimis dan terus mengeluarkan jurus pikat demi menggaet wisatawan di Kota Daeng Makassar.
Director Singapura Tourism Board (STB) untuk Indonesia, Jolene GOH mengatakan, wisatawan tak perlu takut berkunjung ke Singapura lantaran negara tersebut memiliki crisis centre sendiri untuk mengantisipasi Virus Corona.
Menurut Jolene yang berkantor di kota Surabaya, Singapura telah membangun reputasi yang kuat sebagai pusat bisnis global dan pariwisata, dan dikenal sebagai negara yang memiliki infrastruktur berkualitas serta keamanan, stabilitas, konektivitas, dan aksesibilitas yang baik.
Di tengah kompetisi global untuk memikat wisatawan dan investasi semakin ketat, ditambah lanskap media yang semakin beragam dan kompleks. Di saat yang sama, pengunjung semakin kritikal dalam memilih sebuah destinasi.
Jolene mengaku Singapura telah menciptakan pariwisata yang berkualitas (Quality Tourism). Salah satu pendekatannya adalah, bukan hanya sekedar menawarkan hal-hal yang bisa dilakukan di Singapura. Namun mengajak para wisatawan Indonesia, termasuk wisatawan kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk berpikir apa yang bisa mereka wujudkan di Singapura.
"Misalnya mengejar passion mereka sebagai seorang Pecinta Kuliner (Foodie), Penjelajah (Explorer), Pencinta Belanja (Collector), Pemburu Aksi (Action Seeker), Penyuka Sosialisasi (Socializer), atau Penggiat Seni (Culture Shaper)," kata Jolene kepada Liputan6.com di Hotel Melia, Kota Makassar, Kamis (27/2/2020).
2 dari 3 halaman
Makassar Andalkan MICE
Bagi Indonesia, salah satu sektor yang terimbas oleh adanya wabah corona adalah, sektor pariwisata yang belakangan menjadi perhatian khusus.
Sekertaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulawesi Selatan, Hendra Nick Arthur mengatakan, meski Makassar tak masuk dalam 10unggulan destinasi industri pariwisata dalam negeri.
Kota Daeng julukan Makassar, lanjut Hendra, tetap berupaya memaksimalkan potensi wisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions) yang dimiliki.
Sementara itu pemerintah akan mengucurkan dana untuk influencer sebesar Rp72 miliar untuk influencer. Dana yang diambil dari APBN ini, diberikan untuk mendorong pariwisata Indonesia yang merosot akibat wabah Virus Corona.
Data yang dihimpun Liputan6.com, selain untuk influencer, pemerintah juga menganggarkan Rp98,5 miliar untuk maskapai penerbangan dan biro perjalanan.
Kemudian Rp103 miliar untuk anggaran promosi dan kegiatan pariwisata sebesar Rp25 miliar.
Dengan begitu, total ada Rp298,5 miliar dana tambahan yang dikucurkan pemerintah untuk sektor pariwisata. Dana ini disalurkan melalui sejumlah kebijakan salah satunya dengan memberikan diskon sebesar 30 persen untuk wisatawan domestik.
Diskon ini akan berlaku untuk 10 destinasi wisata yakni, Yogyakarta, Labuan Bajo, Danau Toba, Bangka Belitung, Batam, Bintan, Manado, Bali, Malang, dan Mandalika. Potongan harga akan berlaku mulau Maret hingga Mei 2020.
Presidio Middle School in San Francisco’s Outer Richmond neighborhood is closed Friday due to an outbreak of a stomach virus, according to San Francisco school district officials.
The district will be disinfecting all surfaces following a “widespread outbreak of gastroenteritis” and consulting with the Department of Public Health, officials said.
Gastroenteritis is a general term for stomach distress and inflammation with symptoms including diarrhea, abdominal cramps, nausea or vomiting, and sometimes fever.
The school is expected to reopen Monday.
Presidio Middle School will be closed tomorrow, Friday, February 28 due to concerns about a widespread outbreak of gastroenteritis. SFUSD disinfecting all surfaces, consulting with @SF_DPH School will reopen Monday.